Pendidikan.... Suatu proses untuk mencari arah hidup...

Jumat, 12 April 2013

Pengambilan Keputusan, Pembuatan, dan Strategi Pendidikan serta Motivasi Pendidikan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN, PEMBUATAN, DAN
STRATEGI PENDIDIKAN SERTA MOTIVASI PENDIDIKAN




Pengambilan keputusan, pembuatan, dan strategi pendidikan
Untuk mengambil keputusan diperlukan beberapa langkah secara berturut-turut, yaitu :
1.      Mengidentifikasi masalahnya
Dalam mengadakan identifikasi itu sendiri perlu dilakukan segala data atau hal yang nampaknya merupakan komponen permasalahannya dicatat untuk nantinya dianalisis lebih lanjut. Di sini belum mengadakan pemilihan mana yang nampaknya relevan dan mana yang nampaknya kurang relevan bagi masalah itu.
2.      Menganalisis masalah
Tanpa mengetahui penyebab timbulnya masalah, maka pemecahannya akan sembarangan, tidak terarah. Hal penting yang perlu dalam menganalisis masalah tersebut adalah apakah hal itu benar-benar masalah yang serius dan perlu dipecahkan atau sekedar isu yang cukup untuk dibicarakan saja.
3.      Membuat beberapa alternative pemecahan masalah
Untuk dapat membuat alternatif – alternatif pemecahan, maka lebih dulu harus diketahui penyebab timbulnya masalah. Kemudian setelah diketahui penyebabnya, maka dibuatkan beberapa alternatif pemecahannya (jangan hanya satu alternative saja).
4.      Memperbandingkan alternatif-alternatif
Untuk mengambil keputusan telah tersedia beberapa alternatif pemecahan masalah. Masing-masing alternative juga telah disertai keunggulan dan kelemahan. Bobot timbang tinggal memilih alternative mana yang dianggap paling cocok untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapinya. Pemilihan dan penentuan alternative mana yang akan dipakai ini dapat dilakukan oleh pimpinan itu sendiri.
5.      Memilih alternatif yang dianggapnya terbaik
6.      Mengambil keputusan dengan pasti
Kalau sudah ada alternatif pemecahan masalah yang dipilihnya, maka pimpinan harus tegas untuk menetapkan dengan pasti keputusan yang diambilnya.
7.      melaksanakan keputusan dan memantaunya
Kalau keputusan telah ditentukan, maka pada saat yang telah ditetapkan keputusan itu dijalankan. Setiap langkah atau tahap dalam perjalanan pelaksanaan harus selalu diikuti dengan pemantauan (monitoring).
8.      Mengevaluasi hasilnya
Ada kemungkinan bahwa hasil dari pelaksanaan keputusan memecahkan masalah itu membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun dalam setiap langkah pelaksanaan harus diikuti dengan evaluasi. Setiap langkah diadakan pemantauan, hasilnya segera dievaluasi untuk menentukan apakah pelaksanaannya itu masih sesuai dengan yang diharapkan.

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1.      Teori Klasik
Menurut teori klasik, pengambilan keputusan itu haruslah bersifat rasional. Keputusan itu diambil dalam situasi yang serba pasti, pengambil keputusan harus memiliki informasi sepenuhnya dan menguasai permasalahannya. Teori pengambilan keputusan ini mendasarkan diri pada asumsi dari orang yang mempunyai pikiran ekonomi rasional untuk mendapatkan hasil atau manfaat yang semaksimal mungkin. Segala sesuatunya itu mengarah pada kepastian.

2.      Teori Perilaku
Teori perilaku (berhavioral theory) disebut juga Administrative man theory. Pada pokoknya, teori ini mendasarkan diri pada keterbatasan kemampuan pimpinan untuk berpikir rasional penuh dalam menangani masalah.

Dalam menentukan strategi pada umumnya di lakukan dengan :

1.      Mengenali posisi persaingan, hal ini berarti bahwa dalam mengembangkan strategi pendidikan luar sekolah diberbagai tingkatan perlu di cermati berbagai situasi yang mungkin akan menjadi benturan dalam gerakan pendidikan luar sekolah. Antara lain : a.) Situasi pendidikan yang menggambarkan jumlah dan jenis pendidikan yang ada,jumlah siswa dan angka putus sekolah; b.) Situasi ketenagakerjaan dalam arti jumlah pengangguran,jumlah yang tidak melanjutkan dan tidak bekerja,kemampuan lulusan sekolah untuk merebut pasar kerja; c.) Situasi masyarakat dalam arti minat pada pendidikan kejuruan dan kebutuhan belajar. Dengan mengetahui peta-peta tersebut,pendidikan luar sekolah dapat mempertimbangkan bagian mana yang tidakdi miliki persaingan yang dapat di rebut untuk di kembangkan.

3.      Menetapkan tujuan bisnis, Dari fakta-fakta yang di miliki diatas, lembaga pendidikan sebelum memulai suatu program, dapat mengembangkan tujuan tang ingin dicapai apabila melaksanakan kegiatan,karena lembaga pendidikan sudah mengetahui data-data,lembaga pendidikan yang sudah ada mengetahui posisinya sekarang dan kemana harus bergerak. Misalnya; pendidikan luar sekolah ingin agar warga belajar setelah selesai satu program langsung bisa bekerja maka tujuannya adalah seluruh warga belajar memilki keterampilan yang sesuai dengan lingkungannya. Untuk itu lembaga pendidikan luar sekolah tersebut harus tahu dimana posisinya di mata masyarakat, baru mengadakan penyesuaian dengan strategi yang tepat.

4.      Merumuskan strategi yang diperlukuan untuk mencapai posisi baru. Hal ini harus dilakukan dengan menggunakan dan menjawab kecenderungan-kecenderungan dorongan eksternal, seperti kompetisi perubahan kebutuhan dan teknologi serta mengembangkan komponen sumber daya.
 
Motivasi pendidikan
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti dorongan, pengalaman dan motivasi. Kata kerjanya ada to motivate yang berarti mendorong menyebapkan dan merangsang. Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang ditetapkan dalam kegiatan belajar, jadi motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan.
Bentuk-bentuk Motivasi

1.      Memberi angka
2.      Hadiah
3.      Saingan/Kompensis
4.      Ego-Involment
5.      Pujian
6.      Hukuman

Fungsi Motivasi
Dalam kegiatan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha bagi para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman A.M. mengemukakan tiga fungsi motivasi sebagai berikut :
1)      Mendorong manusia untuk berbuat
2)      Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3)      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbutan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.
Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain seperti mendorong usaha dan pencapaian prestasi. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKA

http://subliyanto.wordpress.com/2012/12/12/manajemen-strategi-pendidikan/
http://kulimijit.blogspot.com/2009/05/pengambilan-keputusan-strategis.html
http://blog.umy.ac.id/sabariya/motivasi/motivasi-pendidikan/

Tidak ada komentar: