Pendidikan.... Suatu proses untuk mencari arah hidup...

Jumat, 12 April 2013

Supervisi Pendidikan

SUPERVISI PENDIDIKAN



PENGERTIAN SUPERVISI
Supervisi/inspeksi/pemeriksaan/pengawasan/penilikan
            Super = di atas
            Vision = pengelihatan
Supervisi:
kegiatan yang dilakukan oleh atasan yaitu pimpinan terhadap hal-hal yang ada di bawahnya (mengawasi) untuk mengetahui kekurangan (bukan semata-mata kesalahan) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.


TUJUAN SUPERVISI
  1. Tujuan Umum
a)      Memberikan bantuan teknis dan bimbingan  kepada guru (dan sstaf sekolah lainnya) agar personil tersebut mempu meningkatkan kualitas kinerjanya terutama melaksanakan tugas yaitu melaksanakan proses pembelajaran.
  1. Tujuan Khusus
a)      Meningkatkan kinerja siswa agar berprestasi
b)      Meningkatkan kinerja guru
c)      Meningkatkan keefektifan kurikulum
d)     Meningkatkan keefektifan dan koefisiensian sarana dan prasarana
e)      Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
f)       Meningkatkan kualitas situasi  umum sekolah
g)      Mengembangkan metode belajar
h)      Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
i)        Membantu membangkitkan semangat, memimpin dan mengembangkan daya kreatifitas yang ada
FUNGSI SUPERVISI    

  1. Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Perhatian utama supervisior: bagaimana dan perilaku siswa yang belajar dengan bantuan guru ataupun tanpa bantuan guru secara langsung 
  2.  Fungsi memicu unsur yang terkait dengan pembelajaran.Artinya supervisi yang berfungsi memicu atau penggerak terjadinya perubahan tertuju pada faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pembelajaran. 
  3. Fungsi membina dan memimpin.Artinya keberadaan kepala sekolah yang ditunjuk sebagai supervisior berkewajiban memimpin dan membimbing guru maupun staf TU. 
  4. Fungsi penelitian. Hal ini dilakukan dalam rangka mengumpulkan data mengenai situasi belajar 
  5. Fungsi penilaian. Setelah sesuatu situasi diamati  saat penelitian, supervisior selanjutnya menyimpulkan aspek-aspek  lalu dinilai  secara obyektif. Supervisior tidak hanya mencari kelemahan yang disupervisi, tetapi mencoba mencari jalan keluar untuk masalah yang dihadapi.
  6. Fungsi perbaikan. Supervisi memperbaiki situasi  belajar-mengajar  dengan segala aspek ke arah yang lebih baik.
  7. Fungsi pembinaan. Ini merupakan fungsi paling inti  seorang supervisior. Dalam pelaksanaannya, supervisior akan membimbing ke arah yang lebih baik sesuai tujuan pendidian yang dicita-citakan
PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI
Menurut S. Arikunto:
a)      Supervisi memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari kesalahan
b)      Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung. Artinya supervisior hanya memberikan masukan tanpa pemaksaan kepada pihak yang diawasi untuk mengupayakan agar mempu untuk menumbuhkan kepercayaan diri pada akhirnya dapat menumbuhkan motivasi kerja
c)      Apabila pengawas atau kepala sekolah merencanakan untuk memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa.
d)     Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali.
e)      Suasana yang terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisior dan yang disupervisi.
f)       Agar tidak lupa, supervisior membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
DATA SUPERVISI

a)      Pengamatan dari kepala sekolah atau pengawas
b)      Data tertulis dari arsip dan dokumen sekolah ataupun angket yang diisi responden
c)      Data suara dari jawaban wawancara
d)     Data berbentuk gambaran atau grafis yaitu hal yang ditangkap oleh indera
 
SUMBER DATA SUPERVISI 
  1.  Orang atau personel, datanya berupa: informasi, penjelasan, uraian, pendapat, atau usul dan saran mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah atau sedang berlangsung (melalui wawancara atau angket).
  2. Dokumen, antara lain dokumen tentang komponen siswa (buku pendaftaran, buku induk, kliping karya siswa, dll), komponen ketenagaan (buku induk pegawai, daftar presensi, catatan anekdot siswa, hasil karya guru, dll) 
  3. Tempat atau lokasi, antara lain ada tidaknya benda yang ada dikelas dan kejadian apa yang terjadi di kelas.
METODE PENGUMPULAN DATA SUPERVISI

1.      Kuisioner/angket
2.      Wawancara atau interview
3.      Pengamatan/observasi
4.      Dokumentasi
5.      Tes
6.      Diskusi terfokus
7.      Kunjungan rumah
8.      Seminar/lokakarya


JENIS TEKNIK SUPERVISI

1.      Teknik Perseorangan.
Yaitu bantuan yang dilakukan secara sendiri oleh petugas supervisi, baik terjadi di dalam kelas maupun diluar kelas.

a)      Mengadakan kunjungan kelas
b)      Mengadakan observasi kelas
c)      Mengadakan wawancara perseorangan
d)     Mengadakan wawancara kelompok

2.      Teknik Kelompok
a)      Mengadakan pertemuan atau rapat
b)      Mengadakan diskusi kelompok
c)      Mengadakan penataran-penataran
d)     Mengadakan wawancara kelompok
e)      Mengadakan seminar




DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi (hal: 10-70).  Jakarta: PT Adi Mahasatya.
Daryanto.  2006. Administrasi Pendidikan. (hal: 169-184). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Imron, Ali. 2012. Supervisi Pembelajaran Tingkat Satuan    Pendidikan. (hal:10-14). Jakarta: Bumi Aksara.
Sagala, Syaiful. 2008. Administrasi Pendidikan Kontemporer. (hal: 228-238). Bandung: Alfabeta CV.
Burhanudin, dkk. 2007. Supervisi Pendidikan dan Pengajaran. (hal: 2-9).  Malang: FIP UM.
Hariwung. 1989. Supervisi Pendidikan. (hal: 27-50). Jakarta: DEPDIKBUD



Tidak ada komentar: